Kuntum Farmfield : Wisata Alam Ramah Anak


Berlibur bagi kami tidak hanya diibaratkan untuk menghabiskan pergi ke luar kota atau negeri saja.
Perjalanan singkat yang sarat dengan makna kebersamaan tetap menghasilkan kualitas waktu yang menyenangkan.

Tidak terasa rasanya melalui kehamilan kedua kali ini, tiba-tiba saja perut sudah membesar pertanda hari menjelang kelahiran tiba takkan lama lagi.
Rencana berlibur ala babymoon yang biasa kami agendakan ketika hamil sempat tertunda karena satu dua hal.
Qodarullah, Sabtu 17 Agustus kemarin kami dapat berangkat berlibur sejenak.

Tadinya hanya ingin menghabiskan waktu untuk stay di hotel saja.
Namun tentu saja kami tidak bisa egois, harus memikirkan keriangan hati sang kakak pula.
Maka kami memutuskan untuk sekali jalan menuju Kuntum Farmfield di kawasan Tajur, Bogor.
Pintu masuk
Takkan ada bosannya kakang Z (32 bulan) berinteraksi dengan hewan-hewan yang menjadi favoritnya.
Entah kenapa sampai saat ini pun saya rasa tema zoology masih dalam sensitive periodnya.

Kami tiba tepat pukul 10.15 saat itu, terlihat antrian pembelian tiket yang telah mengular.
Untuk tiket masuk pada hari libur dikenakan biaya Rp. 60.000,- sedangkan hari biasanya hanya Rp. 50.000,- saja.

Loket tiket

Tempat penjualan souvenir ketika masuk
Mengusung konsep agrowisata membuat tempat ini menyatukan unsur pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan dalam sebuah wadah yang dikemas secara menarik.
Dengan jargon kembali ke alam kita dapat bebas berinteraksi dengan hewan-hewan ternak yang ada disana.
Makanan hewan yang ditawarkan terhitung cukup murah, hanya Rp. 5.000,- untuk setiap makanan hewan.

Setelah membeli tiket masuk, kami disuguhi oleh  kolam ikan koi yang berwarna-warni. Ada pula kolam ikan lele dengan ukuran sangat besar.
Kolam ikan


Rata-rata wisatawan yang berkunjung kesana membawa anak kecil, dengan harapan anak-anak berani berbaur dengan alam dan berinteraksi langsung dengan hewan dan tumbuhan.

Hampir tak ada kecemasan dalam diri Zikri ketika kami ajak langsung memberi makan kelinci dan hamster.
Beberapa kali saya melihat ia berani mengelus-elus badan kelinci.


Serius lihat hamster makan
Beranjak dari kelinci dan hamster, kakang Z memberi minum bayi sapi dengan dot besar, yang dalam hitungan detik air susu telah tandas oleh sapi-sapi yang nampak kehausan.



Beragam ekspresi anak lain tergambar jelas, ada yang memberikan botol dot lalu langsung melepasnya begitu saja ada yang tidak berani sama sekali mendekati kandang sapi tersebut.

Menyusuri lebih dalam tempat wisata ini, kami menemukan beragam unggas disana.
Angsa, bebek dan ayam yang dapat kami beri makan pula.



Bagi beberapa pengunjung bau yang menyerbak akan terasa sedikit mengganggu. Aroma peternakan yang bercampur dengan kotoran hewan-hewan menjadi satu.
Terdapat sungai buatan khusus bagi angsa atau unggas lainnya bermain.
Angsa yang tengah asyik berenang tetap memiliki pesonanya tersendiri.
Harap berhati-hati jika menemukannya, biasanya hewan ini lebih agresif. Lengah sedikit kita bisa dikejar lalu mendaratkan paruhnya secara brutal.




Terus berjalan sambil mencari kawasan kuda, kami baru menemukan suguhan pemandangan yang asri.
Hamparan perkebunan jagung dan tanaman pertanian lainnya nampak hijau.
Menjadi spot foto terbaik jika ingin mengebadikan momen keindahannya.



Area pacuan kuda terletak lebih jauh, jalan yang cukup terjal membuat saya yang membawa perut besar hampir kelelahan. Namun tak ingin mengecewakan kakang Z agar dapat mengunjungi hewan favoritnya yaitu kuda, kami tetap berjalan menuju lokasi.
Sayangnya sampai di lokasi, para kuda tengah beristirahat.
Kami hanya dapat melihatnya  tengah menikmati makan siangnya dikandang.
Kabarnya di area ini kita dapat naik kuda dengan para pemandu yang sudah profesional di bidangnya. Ada pula jam tertentu akan diperlihatkan bagaimana merawat kuda yang sesungguhnya. Perawatan yang harus dilakukan rutin, mulai dari memandikan, memijat, hingga melihat kondisi kesehatan.

Area pacuan kuda 

Tentu saja cukup lama kami menghabiskan waktu di area ini walau hanya memandangi tingkah laku kuda kakang Z merasa senang, menirukan apa yang kuda lakukan lalu tertawa riang.


Sibuk memerhatikan tingkah laku kuda

Cukup puas melihat kuda ditandai dengan proses ikhlasnya kakang Z ketika kami ajak untuk kembali ke atas, ia kemudian berpamitan dengan kuda lalu melambai-lambaikan tangannya.
Dalam perjalanan, kami melihat anak-anak lain tengah bermain air dalam kolam ikan yang cukup dangkal. Terlihat pula beberapa ikan yang kesana kemari menghindari tangkapan anak-anak tersebut.
Saling menciprati air serta tak lepas dari gelak tawanya .
Untungnya kakang Z tidak tertarik 😅
Cuaca yang cukup terik sudah membuat kami kelelahan.


Lalu kami memutuskan untuk beristirahat sejenak di depan kolam ikan.
Dibawah pohon rindang yang menyejukkan, kami melepas lelah sambil minum dan makan snack yang dibawa sebagai bekal.
Tak ada kandang hewan lain yang ingin kami kunjungi, tempat peristirahatan ini menjadi rencana terakhir kami sebelum pulang.

Dibawah pohon rindang

Tempat pemancingan
Kawasan ini seperti punya daya tarik tersendiri.
Menikmati angin yang berhembus maka kita akan merasakan ketenangan, kenyamanan, dan keteduhan yang luar biasa.
Terlihat keluarga lain yang tengah beristirahat pula, sampai-sampai ada yang merebahkan diri. Selonjoran dengan santainya karena tempat yang kami pilih memang terasa paling pas.

Berikut beberapa tips jika hendak memilih tempat ini sebagai wisata bersama anak :

1. Pastikan anak sehat
Area yang cukup luas membuat kita harus menempuh jarak yang cukup jauh dari satu kandang ke kandang lainnya untuk melihat hewan-hewan perlunya badan yang fit supaya berlibur menjadi menyenangkan.

2. Memakai pakaian yang nyaman
Ini berkaitan dengan kenyamanan anak, supaya ia bebas bergerak dengan pakaian yang menyerap keringat pula.

3. Datang lebih baik di pagi hari
Konsep kami jika ingin mengunjungi suatu tempat wisata selalu berusaha datang lebih awal.
Alasannya? Biar puas saja😆
Tapi jika mengunjungi tempat wisata outdoor seperti ini tentu saja agar kondisi cuaca tak terlalu panas ketika kita berkeliling.

4. Oleskan Krim Anti Nyamuk
Ini memegang prinsip sedia payung sebelum hujan, karena berada di alam bebas pasti banyak nyamuk sih. Daripada anak rungsing karena gatel sana sini mending oles-oles dulu supaya aman.

4. Membawa minum dan makanan kecil dari rumah
Walaupun disana juga tersedia kios-kios yang menjual beragam snack. Lebih aman jika mempersiapkan dari rumah kan?

5. Membawa kereta dorong
Bagi anak seusia kakang Z, wajib banget bawa kereta dorong atau sepeda yang bisa kita dorong.
Anak yang tak terprediksi bisa kelelahan kapanpun juga, daripada berat menggendongnya lebih baik sediakan kereta dorongnya. Areanya cukup nyaman ko untuk mendorong kereta. Hanya tidak dapat digunakan ketika menuju kandang kuda.

Dengan konsep yang menyuguhkan keindahan alam dibalut sarana wisata menarik agar mengenalkan anak-anak pada peternakan, perikanan dan pertanian. Kami puas mengunjungi Kuntum Farmfield ini.
Pilihan tempat wisata yang menjadi sarana edukasi tepat untuk anak-anak.

Sayang gak sih bawa anak seusia Zikri mengunjungi tempat wisata?

Kami rasa tidak.
Kakang Z nampak gembira membawa bekal oleh-oleh cerita sapi yang 'beringus' dan tergigit domba saat memberi makan.
Cerita yang ia ulang sampaikan kepada Amam Apapnya diperjalanan bahkan menceritakan kepada nenek kakeknya, esoknya ia kembali membuka percakapan dengan cerita tersebut.
Saya menyadari bahwa fakta memori anak dibawah usia 5 tahun akan hilang seiring waktu mungkin benar adanya.
Namun kami akan berusaha terus mengisinya dengan kenangan lain hingga ia selalu merasa penuh dengan cerita kebersamaan kedua orang tuanya. Insyaallah..❤️💐

Jadi, kapan nih teman-teman berlibur membawa anak-anaknya kesini? 😊



Tidak ada komentar